“Dan halnya sama seperti seorang yang berpergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga” (bdk. Markus 13 : 34)

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Waktu berjalan begitu cepat, roda kehidupan terus bergerak dan berputar. Tidak terasa kita, umat Katolik di seluruh dunia sudah mengakhiri masa kalender liturgi tahun 2020 dan serentak mengawali kalender liturgi tahun 2021 dengan memasuki Minggu Adven I.

Minggu pertama adven ini ditandai dengan sebatang lilin ungu yang mempunyai arti HARAPAN. Adven berasal dari Bahasa Latin Adventus yang berarti kedatangan. Kedatangan siapa? Tidak lain adalah kedatangan Yesus Kristus yang kedua sebagai Hakim Akhir Zaman. Masa Adven sendiri dibagi dalam empat minggu dengan tema sentralnya adalah penantian.

Ya, kita menantikan kedatangan Yesus Kristus untuk kedua kalinya sebagai Hakim Akhir Zaman. Dialah yang akan menjadi Hakim atas semua umat manusia. Dia yang akan memisahkan antara domba dengan kambing, dan menghakimi mereka masing-masing sesuai dengan perbuatannya selama hidup di dunia ini. Domba akan ditempatkan di sebelah kanan, dan kambing akan ditempatkan di sebelah kiri-Nya (bdk. Mat. 25 : 31-33).

Pilihan ada di tangan kita, memilih untuk menjadi domba atau kambing? Memilih untuk ditempatkan di sebelah kanan atau di sebelah kiri Tuhan? Masa Adven selama empat minggu ini menjadi masa yang tepat bagi kita untuk mempersiapkan hati dan diri kita dengan pertobatan yang sejati. Pertobatan hati dan pertobatan perilaku, agar pada saat tuan rumah datang, kita semua didapati-Nya sedang berjaga-jaga dan berdoa.

Bukan berarti kita tidak boleh tidur secara harafiah, namun bagaimana kita diajak untuk selalu menjaga hati, menjaga iman kita, dan menjaga nyala api pembaptisan yang telah kita terima dan mengangkat derajat kita sebagai anak Allah tetap berkobar dan menyala. Menjaganya dengan laku pertobatan, dengan perbuatan-perbuatan kasih kepada sesama, terlebih bagi mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel sebagaimana sabda Kristus dalam penghakiman terakhir “….sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan bagi salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (bdk. Mat. 25:40).

Sebagai orang yang telah ditebus dan diselamatkan, kita harus tetap berpengharapan dalam Tuhan, selalu berjaga-jaga dan berdoa dalam masa penantian, sebagaimana seorang hamba yang mengharapkan kedatangan tuannya. Dan selama masa penantian ini, kita juga diajak mengisinya dengan perbuatan-perbuatan kasih kepada sesama yang menderita, agar saat Tuhan Yesus datang, kita didapati-Nya tidak bercacat. (bdk. 1 Kor. 1:8)

Selamat memasuki masa adven. Tuhan Yesus memberkati segala usaha dan niat baik kita. (Vincentia)