Musyawarah Pastoral (Mupas) 2019 lalu menghasilkan kebijakan pastoral strategis sepuluh tahun kedepan yaitu mendewasakan paroki berakar lingkungan yang hadir ditengah masyarakat. Berdasarkan surat gembala, Lingkungan merupakan akar pusat dan misi di Paroki. Jika lingkungan dan stasi kuat, maka paroki tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Cita-cita ini tidak dapat terwujud tanpa keterlibatan aktif para pengurus lingkungan dan stasi. Tanpa mereka para Imam tidak dapat berbuat banyak dalam menggembalakan umat yang dipercayakan kepadanya.

‘Jika lingkungan dan stasi kuat, maka paroki tumbuh dan berkembang menjadi dewasa”

Tema APP (Aksi Puasa Pembangunan) 2020 kali ini ‘‘Lingkungan Sebagai Akar yang Mendewasakan Paroki’’. Lingkungan yang dimaksud sini adalah stasi kecil yang disamakan dengan lingkungan (stasi yang memiliki satu lingkungan). Melalui tema ini seluruh umat di lingkungan dan stasi diajak memahami dan menyadari kembali pentingnya komunitas umat di lingkungan dan stasi bagi pertumbuhan dan perkembangan paroki.

Ada tiga hal mendasar yang perlu dipelajari bersama selama pertemuan APP di lingkungan yaitu: 1) Lingkungan; 2) Warga lingkungan; 3) Pengurus lingkungan; 4) Paroki sebagai persekutuan lingkungan-lingkungan. Empat hal ini disadari bersama dalam empat kali pertemuan. Lingkungan: Cara hidup menggereja, pada pertemuan pertama ini peserta diajak memahami apa itu lingkungan. Peserta belajar bersama pedoman pastoral pengurus lingkungan tentang pendasaran teologis lingkungan. Sebagai cara menggereja, lingkungan dan stasi memiliki aspek hidup seperti gereja perdana, yaitu pewartaan, persekutuan, peribadatan, pelayanan masyarakat dan kesaksian iman.

Pertemuan kedua, Keluarga: Akar lingkungan. Peserta diajak membaca dan memahami seputar warga lingkungan dan stasi. Disajikan pula pendasaran teologis keluarga sebagai gereja rumah tangga (ecclesia domestica) yang merupakan akar lingkungan. Peserta diajak menyadari seputar warga lingkungan atau hakikat warga lingkungan, jumlah warga lingkungan, pertemuan warga lingkungan dan keterlibatan warga lingkungan di masyarakat.

Pada pertemuan ketiga, Penggembalaan umat lingkungan, peserta diajak membaca dan memahami siapa pengurus lingkungan atau hakikat pengurus lingkungan, fungsi pengurus lingkungan, pertemuan pengurus lingkungan dan tugas umum pengurus lingkungan. Peserta kemudian di akhir pertemuan diajak merencanakan dan melaksanakan kegiatan sebagai wujud nyata pertobatan. Telah disediakan satu kegiatan wajib yang dilaksanakan semua lingkungan dan tiga kegiatan pilihan. Pertemuan APP Paroki Hati Kudus Yesus, Katedral ini telah berlangsung hingga pertemuan ketiga. Semoga pertemuan ini dapat dilanjutkan hingga pertemuan terakhir mengingat kondisi ditengah wabah korona ini. (Maria)