Rabu, 18 Maret lalu, pertemuan diseminasi pedoman pastoral pengurus lingkungan beralih menjadi diskusi bersama kondisi pastoral karena wabah korona akhir-akhir ini. Bertempat di samping timur gereja, Romo Fusi menjelaskan saat ini gereja menyediakan tempat cuci tangan yang diadopsi dari pemerintah kota. Tempat cuci tangan tersebut nantinya akan ditempatkan di lima titik dalam Gereja.

            Beberapa kebijakan dilakukan guna mencegah penularan virus Covid-19. Kebijakan tersebut diantaranya, meniadakan air berkat, tidak bersalaman saat salam damai, tidak ada berkat untuk anak dan umat tidak diperkenankan menerima komuni menggunakan lidah. Romo Fusi kemudian membuka tanggapan dalam forum, apa saja yang terjadi di lingkungan dengan pertanyaan: Bagaimana perasaan saya dalam 1-2 minggu ini?

Berdasarkan tanggapan yang ada, umat merasa bimbang antara logika dan iman. Seharusnya ada pertemuan penting, namun merasa bimbang karena takut tertular virus, sementara percaya dengan iman bahwa Tuhan selalu menjaga. Setelah melihat realitas kenyataan batin yang dirasakan, Romo Fusi kembali membuka pertanyaan: Apa harapan atau masukkan untuk kedepan. Tanggapan tersebut antara lain;

  • Gereja mempunyai kesadaran untuk solidaritas bersama. Tindakan tinggal dirumah adalah sebagai bukti dan tanggung jawab untuk menanggulangi pencegahan virus Covid-19
  • Harus ada gerakan pertobatan dan banyak berdoa
  • Perlu mempersiapkan tim kesehatan di paroki
  • Pemenuhan peralatan yang memenuhi standar kesehatan
  • Pentingnya mempunyai pemahaman berita dari sumber yang jelas, tanpa ikut menyebarkan berita hoax agar tidak menimbulkan kecemasan
  • Membudayakan hidup sehat dengan menjaga kebersihan dan tidak stres

Romo Fusi menghimbau para romo tetap melayani kunjungan orang sakit di masa prapaskah bagi yang membutuhkan, maka ketua lingkungan diharapkan memperhatikan umatnya yang membutuhkan. ‘‘Mengenai masa Paskah masih menunggu instruksi dari pemkot. Sementara ini mengurangi pertemuan-pertemuan antar umat,’’ujar Romo.

Romo juga menghimbau perlunya menyaring informasi dari sumber yang jelas agar tidak menimbukan kegelisahan ditengah umat. ‘‘Selanjutnya, BGKP akan menyiapkan kamar mandi portabel sebagai ganti kamar mandi saat ini selama proses renovasi. Posisi toilet tersebut akan ditempatkan di dekat ATM/dekat pintu SVD. Sisi timur gereja akan disiapkan bangunan sementara untuk Goa Maria, Varia Santa dan satu ruangan lain,’’tandasnya. (Lucia)