Tuhan Ingatlah akan daku, apabila engkau datang sebagai raja.
Oleh Theresia Lisieux
1 Januari 1970

"Tuhan Ingatlah akan daku, apabila engkau datang sebagai raja."
HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
Minggu, 23 November 2025, Gereja Katedral Surabaya kembali dipenuhi oleh umat yang mengikuti misa dalam suasana hening dan khidmat. Keteduhan dan kerinduan para umat yang hadir, merayakan Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
Bacaan Injil hari ini diambil dari Injil Lukas 23:35-43.
Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: ”Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.” Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: ”Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: ”Inilah raja orang Yahudi”. Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: ”Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: ”Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata: ”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Kata Yesus kepadanya: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
Dalam perayaan ini, kita diajak untuk selalu rendah hati. Tidak mengolok-olok Tuhan dan mencobai Tuhan. Kita juga diajak untuk merenungkan dan mengingat kembali, bagaimana suasana saat Tuhan Yesus disalibkan dengan dua orang disisi kanan dan kirinya. Dua orang itu memohon kepada Yesus untuk diselamatkan dan menyelamatkan dirinya sendiri. Karna mereka percaya Yesus adalah sang Mesias. Namun, Yesus berkata kepada salah satu orang yang juga disalibkan dengannya,
”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
Sama seperti mereka, demikianlah kita seharusnya hidup. Berserah kepada Tuhan apapun yang terjadi. Hidup atau mati, rendah atau tinggi, bahagia atau sedih, kecewa atau sakitnya. Karena semua yang hidup, adalah milik Tuhan. Kita bisa hidup di dunia ini karena belas kasih Tuhan kepada manusia. Oleh karena itu, kita sepatutnya juga harus hidup sesuai dengan ajaran dan aturan-Nya. Karena jika kita hanya mencari nikmat dunia, tidak akan ada artinya jika kita telah mati. Karena kita tidak tau kapan kita akan mati dan kembali kepada Tuhan.
Hiduplah sesuai dengan aturan-Nya, karna hanyalah Tuhan Yesus Kristus, yang mampu menyelamatkan kita. Kuasa-Nya, belas kasih-Nya, haruslah kita ingat selalu dan kita teladani dalam kehidupan kita sehari-hari.
Berkah Dalem.