Selamat Datang

Laman Resmi

Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya

Jelajahi

Jadwal Misa

Jadwal misa harian dan mingguan

Misa Mingguan
Sabtu:18.00 WIB
Minggu:06.00 WIB
08.00 WIB
10.00 WIB
16.30 WIB
18.30 WIB
Misa Harian
Senin:05.30 WIB
- Jumat06.15 WIB
18.00 WIB
Sabtu05.30 WIB
06.15 WIB
Misa Jumat
Kerahiman Ilahi:15.00 WIB
Sakramen Tobat:17.00 WIB
Jumat Pertama:18.00 WIB

Pengumuman Terbaru

Lihat Semua
History

Sejarah singkat gereja

Semua Bisa Terjadi Kalau Memang Kita Ingin Terjadi

Ketika penjajah pertama kali menjejakkan kakinya di Bumi Pertiwi, misi yang pertama kali mereka emban adalah misi dagang. Hal itu didukung dengan sumber alam di Bumi Pertiwi yang sangat luar biasa besarnya. Akan tetapi setelah menikmati hasil yang begitu luar biasa, mereka tetap merasa kurang. Akhirnya timbul keinginan untuk menguasai secara keseluruhan dengan pengeluaran yang sekecil-kecilnya. Maka muncullah penindasan-penindasan baik dengan cara halus maupun dengan cara yang sangat kasar, sehingga penjajahan sangat luar biasa menyakitkan bagi bangsa Indonesia pada waktu itu.

Para pendatang yang berasal dari negeri Belanda datang dengan memiliki iman/kepercayaan yang berbeda dengan iman/kepercayaan yang dimiliki oleh warga pribumi pada waktu itu. Pada waktu itu terjadi persinggungan yang semakin keras di bidang kebendaan/materi hingga menimbulkan perang. Dalam perkembangan iman/kepercayaan, hal seperti di atas tidak terjadi. Ternyata perkembangan iman Katolik yang terjadi di Hindia-Belanda pada awalnya sangat menarik, karena tidak terlepas dari situasi dunia pada saat itu.

Baca Lebih

Berita Terbaru

Lihat Semua
Makna Damai dan Harapan di Hari Minggu Biasa XIV: Umat Bersatu dalam Perayaan Ekaristi

NEWS

Makna Damai dan Harapan di Hari Minggu Biasa XIV: Umat Bersatu dalam Perayaan Ekaristi

Surabaya, 6 Juli 2025 Pukul 06.00 — Di tengah rutinitas dan kesibukan hidup, ratusan umat Katolik tampak memadati Gereja Hati Kudus Yesus pada hari Minggu pagi dalam perayaan Ekaristi Hari Minggu Biasa XIV. Suasana penuh khidmat menyelimuti gereja sejak denting lonceng pertama mengundang umat untuk memasuki liturgi yang sarat akan makna spiritual ini.

Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh RD.Robertus Theo Elno Respati mengangkat bacaan dari Injil Lukas 10: 1-12, 17-20, yang menyoroti Yesus mengutus murid-muridnya untuk mengunjungi kota dahulu dan memberitahukan kedatangan Yesus. Dalam Homili, Romo mengajak umat untuk merenungkan kembali terkait berbagi damai sejahtera. Pada ayat bacaan Injil yang berbunyi "Apabila kamu masuk ke dalam suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini", ayat ini mengajar kita seberapa penting membagikan damai sejahtera ke sekitar kita. Kalimat “Kerajaan Allah sudah dekat” adalah kabar damai terbesar. Ini bukan hanya kabar, tapi penghiburan: Allah datang memulihkan manusia, memberi damai di tengah dunia yang kacau.

Liturgi berjalan dengan tenang dan mengalir, diiringi paduan suara yang membawakan lagu-lagu pujian dengan penuh penghayatan. Suara merdu dan harmoni yang tercipta menambah kekhusyukan perayaan. Anak-anak pun turut ambil bagian sebagai misdinar, menunjukkan semangat keterlibatan lintas usia dalam kehidupan gereja.

Perayaan Ekaristi diakhiri doa penutup, dan berkat Romo, dilanjutkan lagu penutup yang mengingatkan umat bahwa dalam segala penolakan dan kesulitan hidup, Tuhan tetap hadir sebagai penuntun jalan.  Umat kemudian membubarkan diri secara tertib, beberapa masih saling bercakap akrab di halaman gereja, menandai semangat kebersamaan yang terus hidup dari minggu ke minggu.

Hari Minggu Biasa XIV bukan sekadar bagian dari kalender liturgi, tetapi momen spiritual yang mengajak umat untuk memperdalam iman, menyadari kehadiran Tuhan dalam hal-hal yang tampak biasa, dan terus berharap di tengah realitas dunia yang tak selalu mudah.
 

PERAYAAN EKARISTI JUMAT PERTAMA BULAN JULI 2025

NEWS

PERAYAAN EKARISTI JUMAT PERTAMA BULAN JULI 2025

Hari ini Jumat, 4 Juli 2025 merupakan Jumat pertama di bulan Juli 2025. Jumat Pertama di dalam Gereja Katolik merujuk pada hari Jumat yang pertama kali setiap bulan, diperingati dengan devosi kepada Hati Kudus Yesus. Devosi ini melibatkan penerimaan Komuni Kudus, pengakuan dosa, dan doa reparasi. Umat Katolik percaya bahwa dengan melakukan devosi ini, mereka menerima janji khusus dari Kristus, terutama terkait tentang pertobatan terakhir.

Paroki Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya memperingati Jumat pertama ini dengan Perayaan Ekaristi (misa) yang dimulai pukul 18.00 WIB sebelumnya diadakan pengakuan dosa. Misa ini dihadiri umat Katolik dari Paroki Hati Kudus Yesus dan paroki lainnya. Misa dipersembahkan oleh RD. Robertus Theo Elno Respati. Misa diawali pembacaan intensi, dilanjutkan dengan Doa Malaikat Tuhan. Dalam gereja penuh dengan umat.

Bacaan dari kitab kejadian 23 : 1-4, 24 : 1-8,  62-67, yang berisi "Iskhak sangat mencintai Ribka, sehingga ia terhibur atas kematian ibunya", kemudian mazmur tanggapan "Bersyukurlah kepada Tuhan sebab ia baik", dilanjutkan dengan Alleluya kemudian bacaan Injil Matius 9 : 9-13. "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan"

Dalam Homilinya, Romo mengisahkan tentang Matius seorang yang berdosa, diajak Yesus "Ikutlah Aku". Di Injil Matius ini, Yesus menegaskan bahwa tujuan kedatangan-Nya adalah untuk memanggil orang-orang berdosa agar bertobat, bukan untuk membenarkan orang-orang yang merasa diri mereka sudah benar.

Misa dilanjutkan dengan persembahan, Doa Syukur Agung, Doa Bapa Kami, Doa Damai, Anak Domba Allah dan Komuni. Setelah Romo membacakan doa penutup, misa dilanjutkan Devosi kepada Sakramen Maha Kudus (Adorasi). Setelah berkat Romo, berarti misa sudah selesai, dan akan dilanjutkan dengan Vigili semalam suntuk bersama kategorial AHFI. Amin.

Berkah Dalem

ZIAREK FUNGSIONARIS PAROKI HATI KUDUS YESUS KATEDRAL SURABAYA 2025

NEWS

ZIAREK FUNGSIONARIS PAROKI HATI KUDUS YESUS KATEDRAL SURABAYA 2025

Malam itu, pada tanggal 26 Juni 2025, pukul 21.00 WIB, hari Kamis, menurut tradisi Jawa, malam suro, para fungsionaris kumpul di gereja untuk pendaftaran peserta, diberi Snack (2 Roti) dan goodie bag (bantal kepala dan 2 botol air mineral 650 ml). Empat bus terparkir di halaman gereja, ada tiga bus besar, dan satu bus medium.

Setelah mendaftar, para peserta yang merupakan fungsionaris DPP, BGKP, dan para pengurus lingkungan periode 2022 sampai 2025 itu mulai memasuki bus yang telah dibagi berdasarkan wilayah masing-masing. Dengan tertib mereka memasuki bus. Menunjukkan pukul 22.00 WIB, bus mulai berangkat menuju destinasi ziarek yang pertama, Goa Maria Kereb, di Ambarawa. Dengan dipandu tim kru bus masing-masing, kami berdoa untuk memulai perjalanan. Di perjalanan, para peserta dapat beristirahat dengan nyaman. Selama perjalanan berangkat, bus hanya berhenti di rest area tol Ngawi, untuk para peserta yang mau buang air dan istirahat. Kemudian berangkat meneruskan perjalanan, banyak peserta yang tidur nyenyak.

Hari telah berganti, Jumat, 27 Juni 2025 menunjukkan kurang lebih pukul 02.00 WIB bus tiba di terminal Ambarawa, bus berhenti, para peserta beralih menaiki bemo menuju destinasi. Sesampainya di Gua Maria, para peserta banyak yang langsung menuju toilet untuk bersih-bersih diri, ada beberapa yang masih istirahat karena capek perjalanan, ada pula yang naik ke foodcourt untuk mencari minuman dan makanan hangat.

Pagi itu, menunjukkan pukul 04.00 WIB, dibagikan Snack (tahu bakso dan lemper) dan minuman hangat berupa teh dan kopi. Para peserta menikmatinya ditengah malam menjelang pagi waktu itu.

Waktu menunjukkan pukul 05.30 WIB pagi, para peserta diarahkan menuju pendopo Gua Maria untuk persiapan misa pagi. Hari itu bertepatan dengan HARI RAYA HATI KUDUS YESUS yang merupakan nama dari paroki kita. Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh RD. Cornelius Tri Widya Tjahja Utama (Romo Tomy) dan RD. Dominicus Mardiyatto Rudy Septiadi (Romo Domi) yang ikut dalam rombongan kita. Misa berlangsung kurang lebih satu jam. Dilanjutkan dengan foto bersama di tangga pendopo. Selanjutnya dibagikan makan pagi berupa kotakan berisi nasi gudeg lengkap dan air mineral kecil. Selesai makan pagi, dilanjutkan acara bebas sampai pukul 08.00 WIB, ada yang berdoa rosario di Gua Maria, ada yang jalan salib, serta ada pula yang foto-foto.

Pukul 08.00 WIB, kita kumpul untuk naik bemo kembali menuju terminal dimana bus berhenti. Setelah menaiki bus dicek kanan kiri teman kita, supaya tidak ada yang ketinggalan. Bus melanjutkan perjalanan ke destinasi kedua, yaitu dusun sumilir.

Setengah jam lebih perjalanan kita, akhirnya sampailah di Dusun Sumilir, destinasi ziarek kita yang kedua. Kita sampai disini kurang lebih pukul 09.00 WIB. Setelah turun dari bus, kita foto bersama tiap wilayah di depan tulisan Dusun Sumilir, kemudian dibagikan tiket masuk oleh kru bus masing-masing. Ada tarian Padang menyambut kehadiran kita di tempat itu.

Para peserta memasuki destinasi, melewati pasar oleh-oleh, kemudian sampai di Perosotan Viral yang merupakan wahana gratis. Karena ketinggian, banyak peserta yang didominasi kaum tua, tidak menaiki wahana. Ketakutan akan ketinggian juga menjadi tantangan kami, ada yang teriak-teriak, ada pula yang setelah naik prosotan sampai di bawah tidak bisa berdiri, perlu bantuan. Pokoknya asyik dan seru deh.

Langkah demi langkah menapaki destinasi, melewati foodcourt kedua, banyak yang berhenti, untuk jajan dengan menukarkan tiket diskon. Langkahku sampai di wahana gratis kedua Omah Suwung, disini masuk per-kelompok 5 orang, didalam kegelapan, kita berjalan menggunakan senter smartphone kita. Berjejer hantu pocong boneka dan patung, ada yang ketakutan teriak-teriak, ada pula yang tertawa, keceriaan tampak waktu itu. Acara bebas sampai pukul 11.00 WIB untuk kumpul di foodcourt Dinosaurus.

Waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB, para peserta berkumpul di ruang meeting, dipandu oleh bapak Edi Antoro, acara ramah tamah dimulai. Tiap kelompok bus diminta untuk bikin Yel-yel, jadi ada 4 kelompok. Yel-yel ditampilkan dengan keceriaan dan tawa bahagia semua peserta. Di acara ini, ditanya cita-cita keuskupan Surabaya, banyak yang bingung, akhirnya para peseta mengetahuinya. Cita-cita Keuskupan Surabaya "Menjadi murid Kristus yang semakin dewasa dalam iman, guyub, penuh pelayanan dan misioner". Romo Tomy selaku pastor paroki kita mengajak untuk pelayanan secara totalitas.

Keseruan acara ini berlangsung lama lebih dari satu jam, ditutup sesi foto bersama dan makan siang secara prasmanan. Kami merasa senang dan kenyang. Waktu menunjukkan hampir pukul 14.00 WIB, menapaki langkah menanjak menuju kembali ke bus.

Perjalanan diteruskan menuju destinasi yang terakhir yaitu Pasar Gede di Kota Surakarta (Solo). Perjalanan memakan waktu kurang lebih dua jam. Karena bertepatan dengan Hari Raya Islam Satu Suro, di Kota yang kental tradisi ada kegiatan jadi parkir bus agak jauh dari Pasar Gede, tepatnya di daerah dekat PGS. Para peserta ada yang naik becak seharga kurang lebih 15 ribuan, dan ada pula yang jalan kaki kurang lebih 700 meteran. Para peserta wisata kuliner di sana. Mereka jajan dan membeli oleh-oleh. Asyik dan menyenangkan.

Jarum jam menunjukkan pukul 17.00 WIB, saatnya kembali berkumpul untuk melanjutkan perjalanan ke Surabaya, saatnya kita pulang. Dalam perjalanan pulang, bus singgah pukul 19.00 WIB di Rumah Makan Taman Sari Ngawi untuk makan malam. Peserta menikmati makanan prasmanan yang nikmat dengan lahapnya. Dilanjutkan perjalanan balik ke Surabaya, sampai di Gereja pukul 22.00 WIB. Ziarek yang menyenangkan.

Semoga kita dapat ziarek lebih menyenangkan lagi di tahun-tahun mendatang. 

Berkah dalem.

Artikel Terbaru

Lihat Semua

Pengumuman Perkawinan

Jika umat mengetahui adanya halangan perkawinan ini, wajib memberitahu pastor paroki.

Instagram

@katedralsurabaya