BackgroundBackground

ALLAH HADIR UNTUK MENYELAMATKAN KELUARGA

Oleh Casey Jerdam

25 Desember 2025

Image Thumbnail by Cathedral

ALLAH HADIR UNTUK MENYELAMATKAN KELUARGA

HARI RAYA NATAL 2025

“Gembala pergilah cepat-cepat, menuju Bethlehem, Sang Raja Israel” inilah lirik lagu yang menjadi pembuka dalam perayaan hari raya Natal di Gereja Hati Kudus Yesus pada hari ini dalam misa fajar. Lagu ini dibawakan oleh anak- anak PIAK dan REKAT yang mana merekalah yang menjadi Paduan suara untuk mengiringi perayaan ini dengan lagu lagu yang indah pada natal kali ini. Perayaan natal pun dimulai, dipimpin oleh Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo & RD. Cornelius Triwidya Tjahja Utama. “Selamat natal. Natal adalah Tuhan yang lahir sebagai manusia untuk menyelamatkan keluarga kita” ujar Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo dilanjutkan dengan mengajak umat untuk memohon ampun kepada Tuhan atas segala kesalahan yang telah dilakukan, terutama kesalahan anak kepada orang  tua dan kesalahan orang tua kepada anak-anaknya.

Bacaan injil dari Lukas 2: 15-20 “lihatlah penyelamat sudah datang!”

Ketika para malaikat meninggalkan para gembala itu dan kembali ke surga, para gembala itu berkata satu kepada yang lain, “Mari kita ke Betlehem untuk melihat hal-hal yang sudah terjadi ini, yang telah Tuhan beritahukan kepada kita.”Lalu, mereka cepatcepat pergi dan menemukan Maria dan Yusuf, serta Bayi yang terbaring di palungan.Ketika para gembala melihat Dia, mereka menceritakan perkataan yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.Dan, semua orang yang mendengar hal itu heran atas hal-hal yang dikatakan para gembala kepada mereka. Akan tetapi, Maria menyimpan hal itu dan merenungkannya dalam hatinya.Lalu, para gembala kembali kepada domba-domba mereka sambil memuliakan dan memuji Allah atas semua yang telah mereka lihat dan dengar seperti yang dikatakan kepada mereka.

Pada homili hari ini imam menceritakan sebuah kisah nyata seorang anak kecil yang membawa mobil mainan ke Gereja. Pada waktu itu di pagi hari, Gereja sudah tampak sepi lantaran umat sudah meninggalkan rumah Tuhan dan Kembali ke rumah mereka masing masing. Lalu seorang anak kecil mendekati Romo dan bertanya “Romo boleh ga aku main di depan Yesus kecil”. “ iya boleh” Romo menjawab sambil tersenyum kepada anak kecil tersebut. Setelah diijinkan  anak kecil itu langsung menuju pintu samping Gereja dan bermain bersama Yesus kecil. Tibalah pada siang hari, salah satu panitia petugas misa sore datang ke pastoran menemui Romo, namun dengan raut wajah dan suara yang tergesa gesa dan berkata “Romo bayi Yesus hilang! Di gua natal ga ada, aduhh bagaimana ini”. Panitia  lain yang mendengar kabar tentang bayi Yesus yang hilang seketika panik dan heboh. Ada yang sedang memikirkan siapa yang mengambil bayi Yesus dari kandang, ada yang sedang mencari patung penganti bayi Yesus yang baru. Suasana Gereja yang tadinya sepi tiba tiba menjadi ramai, ramai bukan karena hal baik tetapi karena bayi Yesus hilang! Sudah hampir dua jam lamanya,  raut wajah dan tingkah mereka terlihat frustasi, lantaran menunggu  bayi Yesus itu kembali dan entah siapa yang akan mengembalikannya. Ditengah rasa cemas yang melanda, perhatian orang orang terahlikan pada bunyi roda kecil dari arah parkiran. sebuah mobil mainan yang ditarik dan memuat bayi Yesus, bayi yang menjadi sumber kecemasan orang orang di situ. apakah kamu masih ingat dengan anak kecil yang bermain bersama bayi Yesus? Itu dia. Seorang anak kecil yang kembali membawa bayi Yesus ke Gereja datang bersama  ARTnya. Seketika suasana yang tadinya cemas dan gelisah berubah menjadi marah. Ada yang menyalahkan petugas Gereja, ada yang memarahi satpam karena mengapa tidak mengetahui ada anak kecil membawa patung Yesus keluar dari Gereja. Ditengah suasana yang begitu mencengkam, Romo yang tadi pagi bersama anak kecil itu datang dan berkata “ STOP! STOP! MINGGIR! MINGGIR!” dengan nada yang sedikit ditinggikan. Mendengar itu panitia panitia itu langsung minggir dan membentuk barisan.  sementara itu, anak kecil yang membawa patung Yesus tadi berjalan menuju kandang natal dan mengembalikan  patung Yesus pada tempatnya.  Melihat itu Romo mendekati anak kecil  dan berkata “loh, Tuhan Yesus kecil  tadi hilang ke mana?” ucap Romo dengan nada lembut seakan bertanya  dengan logat khas Surabayanya. “aku kasihan di Gereja ga ada orang, aku ajak main-main ke rumah” ucapnya dengan sedikit bersemangat. Para  panitia  yang mendengar ucapanya seketika terdiam dan memandang anak kecil itu dengan rasa kasihan karena tidak bertanya dahulu kepada anak kecil itu dan langsung menghakiminya.

 

Kisah ini mengajak kita untuk melihat kembali apakah kita lebih sering menghakimi terlebih dahulu sebelum bertanya, entah itu kepada anak, pada orang tua, pada keluarga kita hingga pada orang orang sekitar kita. Terkadang kita menggangap itu sesuatu hal yang biasa saja, tetapi mari kita lihat apakah kita sanggup berada di posisi yang dihakimi, dituduh, dan merasa dipojokkan dalam suatu situasi? padahal kita mempunyai alasan terhadap apa yang kita lakukan. Sungguh sedih dan menyayat hati bukan? Mari kita melihat kembali tema natal 2025, Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga.  Dari tema ini kita dapat mengambil makna perayaan natal adalah perayaan keluarga, khususnya para orang tua dan anak. Dimana para orang tua harus mewariskan iman yang baik, kepribadian yang baik serta karakter yang baik untuk anak-anaknya. Terkadang orang tua terlalu berpikir yang tidak baik dan sebenarnya belum terjadi pada anak mereka, karena orang tua begitu sangat menyayangi hingga tidak mau anak mereka terluka. Tetapi dibalik kasih sayang itu ada anak yang tumbuh menjadi pribadi yang akan mengabaikan orang tua di saat anak anak menjadi dewasa. Hal ini terjadi karena mereka merasa orang tua tidak mengerti apa yang mereka inginkan dan selalu diatur. Namun demikian, sebagai anak harus tetap menghormati orang tua.  Dalam tema natal tahun ini, mari kita melihat perjuangan orang tua kita dalam melahirkan dan merawat kita sampai saat ini. Bayangkan wajah lelah orang tua kita setelah bekerja seharian, betapa melelahkannya menjadi orang tua. Mereka berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak anaknya. Bahkan raut muka dan wajah sedih akan kerasnya dunia ini kepada orang tua kita tak pernah mereka tunjukan kepada anak anaknya. Mereka hanya ingin anak anaknya bahagia, mereka hanya ingin anak anaknya hidup dengan tenang dan nyaman tanpa ada luka.

Maka dari itu, mari kita bersama menjadikan keluarga sebagai Gereja mini dalam rumah kita dan dalam hati kita dengan bersama- sama membawa dan menjalankan 5  tugas Gereja mini dalam keluarga kita;

1. Mewartakan kebahagiaan, untuk sesama keluarga dan orang lain;

2. Tidak menghakimi/ membuli siapapun yang hadir dalam hidup kita;

3. Membangun Persekutuan antar sesama keluarga dan orang lain;

4. Melaksanakan perbuatan kasih kepada saudara/I kita yang  mengalami kesusahan. Siapa pun mereka dan Di mana pun mereka berada;

5. Menjadi teladan kebaikan untuk sesame dan seluruh orang di bumi ini.

 

Semoga natal 2025 ini dapat menjadi perenungan dan perbaikan untuk hari hari yang akan kita jalani di masa sekarang serta masa depan. Akhir kata SELAMAT NATAL 2025 ! SEMOGA KITA DAPAT TERUS BERJALAN BERSAMA TUHAN DALAM SUSAH MAUPUN SENANG AMIN. 

 

 Salam kue natal!