Makna Damai dan Harapan di Hari Minggu Biasa XIV: Umat Bersatu dalam Perayaan Ekaristi

Makna Damai dan Harapan di Hari Minggu Biasa XIV: Umat Bersatu dalam Perayaan Ekaristi

9 Juli 2025 Chelsea

Surabaya, 6 Juli 2025 Pukul 06.00 — Di tengah rutinitas dan kesibukan hidup, ratusan umat Katolik tampak memadati Gereja Hati Kudus Yesus pada hari Minggu pagi dalam perayaan Ekaristi Hari Minggu Biasa XIV. Suasana penuh khidmat menyelimuti gereja sejak denting lonceng pertama mengundang umat untuk memasuki liturgi yang sarat akan makna spiritual ini.

Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh RD.Robertus Theo Elno Respati mengangkat bacaan dari Injil Lukas 10: 1-12, 17-20, yang menyoroti Yesus mengutus murid-muridnya untuk mengunjungi kota dahulu dan memberitahukan kedatangan Yesus. Dalam Homili, Romo mengajak umat untuk merenungkan kembali terkait berbagi damai sejahtera. Pada ayat bacaan Injil yang berbunyi "Apabila kamu masuk ke dalam suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini", ayat ini mengajar kita seberapa penting membagikan damai sejahtera ke sekitar kita. Kalimat “Kerajaan Allah sudah dekat” adalah kabar damai terbesar. Ini bukan hanya kabar, tapi penghiburan: Allah datang memulihkan manusia, memberi damai di tengah dunia yang kacau.

Liturgi berjalan dengan tenang dan mengalir, diiringi paduan suara yang membawakan lagu-lagu pujian dengan penuh penghayatan. Suara merdu dan harmoni yang tercipta menambah kekhusyukan perayaan. Anak-anak pun turut ambil bagian sebagai misdinar, menunjukkan semangat keterlibatan lintas usia dalam kehidupan gereja.

Perayaan Ekaristi diakhiri doa penutup, dan berkat Romo, dilanjutkan lagu penutup yang mengingatkan umat bahwa dalam segala penolakan dan kesulitan hidup, Tuhan tetap hadir sebagai penuntun jalan.  Umat kemudian membubarkan diri secara tertib, beberapa masih saling bercakap akrab di halaman gereja, menandai semangat kebersamaan yang terus hidup dari minggu ke minggu.

Hari Minggu Biasa XIV bukan sekadar bagian dari kalender liturgi, tetapi momen spiritual yang mengajak umat untuk memperdalam iman, menyadari kehadiran Tuhan dalam hal-hal yang tampak biasa, dan terus berharap di tengah realitas dunia yang tak selalu mudah.